Teruntuk sepenggal cerita
sebait kenangan
Teruntuk seuntai kata
Satu jiwa berjuta dusta
cerita dengan bait penuh rangkaian ilusi maya tak bermakna
lincahnya tarian lidah menyusun untaian kata
pemilik jiwa berjuta dusta ku dekap cinta
tersungkur ku karena cinta yang kupupuk sendiri
terpuruk...terkoyak lunlgai melewati labirin
Tersudutku diruang penat
Terjatuh ku sendiri melihatmu tertawa lepas
Tertatihku berjalan melihat dunia laknatmu
Aku yang jatuh
Aku yang lemah
Aku yang tersudut
Tertawalah ... bahagialah.......kamu dengan keadaan ini
Dusta adalah makananmu
khianat adalah topengmu
Munafik adalah pakaianmu
Jikalau engkau mampu tertawa lepas dengan gerlapnya duniamu
Jikalau kau mampu mebalikkan dunia hanya dengan gertakanmu
Jikalau kau mampu menggagahi dunia dan wanita hanya dengan genggaman tanganmu
Untuk apa aku mengingat kepedihanku
Untuk apa aku mengingat akan kepalsuan cintmu
meski kau bungkus dusta itu dengan manis palsunya cinta
hanya sakit yang kan kuingat tentangmu
hanya air mata yang tersisa bila teringatkan namamu
hanya mayat hidup budak dunia mampu dengan semua ini
Apa yang kau perbuat itulah cerminan dirimu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar